Gerhana
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
GERHANA MATAHARI terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi &
Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi
cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak
384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang
mempunyai jarak rata-rata 149.680.000/ 150 Jt. kilometer dari planet
bumi. Menurut ilmuwan dalam bidangnya Gerhana Matahari Total akan
terjadi 350 th sekali.Wallohu a'lam.
GERHANA BULAN terjadi jika
bulan dalam peredarannya masuk ke umbra bumi, sebagian atau seluruhnya.
Jika bulan berada dalam penumbra bumi, bulan tampak samar-samar; jika
sebagaian bulan masuk ke umbra bumi, terjadi gerhana bulan sebagian;
jika seluruh bulan masuk ke umbra bumi, terjadi gerhana bulan total.
Lama seluruh gerhana bulan dapat berlangsung kira-kira 6 jam, tetapi
gerhana bulan total hanya berlangsung kira-kira satu jam empat puluh
menit. Sebagaimana bumi, bulan juga menghasilkan umbra dan penumbra jika
terkena sinar matahari.
Ada dua jenis Gerhana yakni Gerhana Bulan dan Matahari, keduanya bisa total juga bisa parsial.
Nabi saw bersabda :
Dari Al-Mughiroh Bin Syu’bah beliau berkata; "Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW). Maka orang-orang berkata; Dia (matahari) mengalami gerhana karena kematian Ibrahim (putra Rasul saw dari Mariyah al-Qibtiyah). Maka Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah, dan Shalatlah sampai terang (normal) kembali” (H.R.Bukhari)
Dari Al-Mughiroh Bin Syu’bah beliau berkata; "Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW). Maka orang-orang berkata; Dia (matahari) mengalami gerhana karena kematian Ibrahim (putra Rasul saw dari Mariyah al-Qibtiyah). Maka Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah, dan Shalatlah sampai terang (normal) kembali” (H.R.Bukhari)
Dalam riwayat lain jika terjadi Gerhana, dianjurkan berdo’a, Istigfar, takbir dan bersedekah, kemudian shalat. Gerhana dalam penomena alam merupakan sunnatulloh dan memberikan tadzkiroh kepada kita ummat manusia betapa Allah itu Maha Kuasa, makanya dianjurkan melakukan sebagaimana dalam hadist tersebut, bukan memukul-mukul benda, wanita hamil disuruh masuk kolong (kolong rumah, bangku, resbang, meja dan semacamnya) lalu dimandikan/diguyur air atau dikumandangkan adzan dan bukan pula Bulan atau Matahari dalam peristiwa Gerhana tersebut. ditelan ular naga sebagaimana kepercayaan animis dahulu.
Hendaknya ummat Islam kembali kepada ajaran yang benar yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-Sunnah Rasul saw, bukan kembali kepada keyakinan "buhun" yang penuh dengan tahayul dan khurafat.
Shalat Gerhana dua raka’at, dalam raka’at pertama dua kali ruku, demikian pula dalam raka’at kedua dua kali ruku.
Setelah ruku pertama
berdiri I’tidal dan langsung melanjutkan bacaan al-Qur’an bukan
Fatihah, sebab Fatihah cukup satu kali dalam setiap raka’at, setelah ruku
yg kedua lalu berdiri I’tidal untuk sujud demikian juga dalam raka’at
kedua sama dengan raka’at pertama tadi dan duduk tahiyat lalu salam.
Setelah selesai shalat yang dua raka’at tadi kemudian imam khutbah sesuai dengan tema terjadinya peristiwa sunnatulloh tentang Gerhana dengan segala hikmahnya.
Allohu Akbar, Maha Besar Allah swt dan Dia berkuasa atas segala sesuatu...
0 komentar:
Posting Komentar